FENOMENA LANGKA: GERHANA MATAHARI HIBRIDA

Penulis: Nur Istiqamah


Gerhana matahari hibrida telah melewati sebagian wilayah di Indonesia termasuk kota bima Nusa Tenggara Barat pada tanggal 20 April 2023.


Gerhana Matahari adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika Bumi berada satu garis dengan bayang Bulan sehingga cahaya Matahari - Bumi terhalangi oleh Bulan. Alhasil tidak semuanya sampai ke Bumi, seperti dikutip dari laman resmi BMKG. Sedangkan, gerhana matahari hibrida adalah gerhana Matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena.


Situs BMKG mencatat gerhana matahari hibrida merupakan fenomena alam yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari. Sementara itu, dari tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.


Menurut Andi Pangerang, Peneliti dari Pusat Sains Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) peristiwa gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka karena terjadi dua jenis gerhana yaitu gerhana total dan cincin. Gerhana ini terjadi hanya 596 kali dalam 5.000 tahun atau rata-rata 8,8 tahun sekali.


Dikutip di situs BMKG bahwa puncak gerhana hibrida di NTB terjadi pada pukul 11.58 WITA 20 April 2023.


Untuk mengamati proses gerhana matahari tidak dapat dilakukan secara langsung karena radiasi matahari dapat merusak mata. Jika ingin mengamati proses gerhana matahari dapat menggunakan kacamata khusus yang dilengkapi dengan filter matahari. Kalau tidak punya kacamata gerhana, bisa menggunakan alat yang lebih sederhana seperti kamera lubang jarum (pinhole camera). Cara yang lebih sederhana lagi ialah melihat bayangan matahari dari balik dedaunan pohon yang rimbun, atau saringan memasak yang memiliki lubang-lubang kecil.


Dampak dari gerhana matahari hibrida ini antara lain adalah cuaca menjadi gelap, penurunan suhu bumi sekitar 4-5 derajat celcius, dan perubahan hewan nokturnal yaitu hewan yang tidur di siang hari dan bangun pada malam hari sepert burung hantu, namun perubahan ini hanya sesaat.


Sumber:

Situs instagram BMKG


Kompas.com. (2023). Gerhana Matahari 20 April 2023. Apa saja dampak yang bisa terjadi?. Diakses di https://video.kompas.com/watch/521913/gerhana-matahari-20-april-2023-apa-saja-dampak-yang-bisa-terjadi pada tanggal 20 April 2023.


BBC News Indonesia. (2023). Gerhana Matahari Hibrid. diakses di https://www-bbc-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/articles pada tanggal 20 April 2023.