IMTAQ SMPN 5 Kota Bima: Lantunan Sholawat dan Tausiyah Beristighfar
Kota Bima, Jum'at 11 Oktober 2024-.
Kegiatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) yang rutin dilaksanakan di SMPN 5 Kota Bima pada pagi hari ini kembali diadakan dengan penuh khidmat. Acara dimulai tepat pada pukul 07.15 di lapangan sekolah, diikuti oleh seluruh siswa, guru, serta staf sekolah. Sebagai pembuka, lantunan sholawat yang dibawakan oleh Nursya'bani, siswa kelas VIII3, mengalun indah, menciptakan suasana yang religius dan penuh kedamaian. Suara merdu yang dibawakan dengan khusyuk tersebut membuat seluruh peserta yang hadir larut dalam momen spiritual yang mendalam, menjadi tanda awal kegiatan IMTAQ yang berfokus pada peningkatan keimanan dan ketakwaan.
Setelah lantunan sholawat, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin. Siswa-siswi dari perwakilan kelas VII dan VIII mendapat kehormatan untuk membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bergantian. Beberapa nama seperti Nur Usfatuh Fajarilah, Rara Fitrianingsih, dan Reni Muliani tampil dengan semangat. Mereka melantunkan surat Yasin dengan baik, memperlihatkan kefasihan mereka dalam membaca Al-Qur’an. Suasana menjadi semakin khusyuk ketika para siswa lainnya dengan penuh perhatian mengikuti pembacaan surat Yasin, menciptakan suasana yang penuh rasa syukur dan refleksi diri. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sarana pembelajaran untuk meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an.
Usai pembacaan surat Yasin, Wakasek Kurikulum SMPN 5 Kota Bima, H. Mercon, S.Pd., menyampaikan tausiyah yang menyentuh hati seluruh peserta. Tema yang diangkat pada kegiatan IMTAQ kali ini adalah "Pentingnya Beristighfar". Dalam tausiyahnya, H. Mercon menjelaskan bahwa istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena dengan istighfar, seseorang bisa membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang dilakukan, baik secara sadar maupun tidak. "Setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan, namun Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri melalui istighfar. Istighfar adalah bentuk kasih sayang-Nya, agar kita senantiasa diingatkan untuk kembali ke jalan yang benar," ujar H. Mercon.
Tausiyah ini tidak hanya memberikan pesan moral, tetapi juga mengingatkan siswa agar selalu memperbaiki diri, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang menantang. H. Mercon memberikan contoh konkret kepada siswa tentang bagaimana istighfar bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah kehidupan. Beliau menjelaskan, dengan senantiasa beristighfar, Allah SWT akan memudahkan jalan dan memberikan solusi dari berbagai permasalahan. “Sering kali, kita merasa tidak berdaya atau bingung menghadapi masalah, tetapi dengan beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah, kita bisa mendapatkan ketenangan dan solusi yang tak terduga,” katanya.
Lebih lanjut, H. Mercon mengajak seluruh siswa untuk menjadikan istighfar sebagai kebiasaan harian. Menurutnya, istighfar bukan hanya diucapkan dalam doa, tetapi bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, baik di sekolah, di rumah, atau dalam perjalanan. Dengan menjadikan istighfar sebagai kebiasaan, seseorang akan selalu terhubung dengan Allah dan merasakan keberkahan dalam setiap langkah kehidupannya. “Jangan biarkan sehari berlalu tanpa istighfar. Lakukanlah dengan tulus, karena istighfar adalah bentuk kesadaran kita akan kelemahan sebagai manusia yang selalu membutuhkan pertolongan Allah,” pesan H. Mercon dengan penuh keikhlasan.
Kegiatan IMTAQ yang berlangsung hingga pukul 07.55 tersebut diakhiri dengan suasana yang penuh hikmah. Seluruh siswa tampak mendengarkan dengan khusyuk dan menghayati setiap pesan yang disampaikan dalam tausiyah tersebut. Pesan tentang pentingnya beristighfar ini diharapkan dapat membekas di hati para siswa dan menjadi motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.