Cerita Bersambung Part 1

Ibu Neno (nama samaran) baru pertama kali merasakan ngidam atas buah cinta dengan pak Bejo (juga nama samaran) yang baru berumur 2 bulan ngidamnya. Ngidam pertama Bu Neno sebagai sejarah dalam rumah tangganya. Bagi ibu-ibu hamil memang ada berbagai macam yang dirasakan dan keinginan bahkan ada yang aneh, lucu, sedih dan mengherankan. Fenomena ini memang berbeda-beda yang dialami antara ibu yang satu dengan yang lain.


Bu Neno ngidamnya pingin sekali makan ubi kayu di kebun milik si Kaya Raya yang penuh bergelimang harta terlengkap di dunia semua ada kebutuhan, baik yang paling terkecil seperti biji sawi sampai termegah pesawat selengkapnya yang dimilikinya. Aneknya Bu Neno tidak mau makan kalau bukan ubi kayu yang dilihat langsung dari kebunnya pak Bejo. Begitulah Bu Neno merasakan ingin sekali makan ubi kayu di kebun itu. 


Berbagai macam cara untuk mendapatkan ubi kayu yang diusahakan oleh sang suami Bu Neno, mulai minta dengan sopan santun, dibeli dan lain-lain. Apapun yang dilakukan oleh Bu Neno baik secara langsung maupun perantara pak Bejo tidak mau kasih ubi kayu itu kepada Bu Neno. Entah apa sebabnya tak mau kasih pada Bu Neno walau tau Bu Neno ngidam baru 2 bulan. 


Rasa ingin menikmati ubi kayu itu berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sampai menangis dan merintih pingin rasanya menikmati ubi kayu pada sang kaya raya dan terkikir di dunia. Berbagai usaha yang dilakukan oleh keluarga maupun kerabatnya untuk mendapatkannya, namun hanya sia-sia belaka. Tidak ada ketenangan jiwa Neno, hanya yang dia minta pingin makan ubi kayu itu. Oleh Sang suaminya membawakan ubi kayu pura-pura dari si kaya raya itu, namun Neno tau bahwa ubi yang dibawa oleh suami bukan ubi keinginan si cabang bayinya karna bauh dan rupanya ibu memang pasti dirasakan oleh insting Neno.


Hari-hari berlalu begitu saja tanpa mendapatkan ubi sesuai dengan keinginannya. Semua keluarga dan suaminya sudah pasrah. Tapi karena nalurinya Neno harus menggapai ubi kayu itu.


(Bagaimana kelanjutan cerita bersambung ini?)

Kita baca Cerber (2)