Berlibur ke Rumah Nenek

Berlibur ke Rumah Nenek

Oleh: Nur Uswatun Fajarilah Kelas VIII2

Liburan kenaikan kelas adalah waktu yang paling kunantikan, karena itu berarti saatnya aku bisa mengunjungi rumah Nenek di desa. Suasana di sana selalu berbeda dari hiruk pikuk kota. Yang paling ku suka dari rumah Nenek adalah halaman belakangnya yang luas, di mana terdapat sebuah ayunan kayu sederhana yang terikat kuat pada dahan pohon mangga besar. Ayunan itu bukan sekadar tempat bermain, melainkan singgasana favoritku dan para sepupuku. Kami bisa berjam-jam duduk atau tiduran di sana, menikmati udara yang begitu adem dan sejuk sembari mendengarkan kicauan burung dan suara alam.

Sering kali, setelah lelah bermain kejar-kejaran di sawah atau membantu Nenek menyiram bunga, aku dan sepupuku akan berdesakan di ayunan tersebut. Aroma daun mangga yang khas bercampur dengan tanah basah membuat suasana semakin nyaman, ditambah angin sepoi-sepoi yang bertiup pelan seperti kipas alami. Tak jarang, kami benar-benar tertidur di ayunan itu hingga sore hari, terbangun hanya karena suara Nenek memanggil kami untuk makan pisang goreng buatan beliau. Ayunan di bawah pohon mangga itu bukan hanya menyimpan kenangan masa kecil, tetapi juga menjadi definisi sempurna dari kedamaian dan kehangatan rumah Nenek.