Jadikan akhirat di hatimu

Kalimat dari Imam Syafi'i tersebut memiliki pesan yang sangat mendalam dan relevan untuk kehidupan manusia. Berikut adalah penjelasan maknanya:
"Jadikan akhirat di hatimu"
Kalimat ini mengajarkan agar kita menjadikan akhirat sebagai tujuan utama dalam hidup. Artinya, segala perbuatan yang dilakukan di dunia hendaknya diarahkan untuk mendapatkan ridha Allah dan menjadi bekal menuju kehidupan setelah mati. Fokus kepada akhirat akan membuat hati lebih terjaga dari keserakahan terhadap dunia dan lebih ikhlas dalam beribadah serta berbuat kebaikan.
"Dunia di tanganmu"
Ungkapan ini menyiratkan bahwa kita boleh memiliki dunia—harta, jabatan, atau kesenangan duniawi—tetapi tidak boleh membiarkan dunia menguasai hati. Dunia hanyalah sarana, bukan tujuan akhir. Kita perlu mengelola dan menggunakan apa yang dimiliki dengan bijak untuk hal-hal yang bermanfaat, tanpa melekat atau menjadi budak terhadapnya.
"Kematian di pelupuk matamu"
Peringatan tentang kematian ini mengajak kita untuk selalu sadar bahwa hidup di dunia ini sementara. Kematian bisa datang kapan saja, sehingga kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan amal kebaikan. Kesadaran akan kematian mendorong manusia untuk hidup lebih bermakna, tidak menunda-nunda kebaikan, dan menjauhi perbuatan buruk.
Keseluruhan kalimat ini mengajarkan keseimbangan dalam menjalani hidup. Fokus utama tetap pada akhirat, dunia dijadikan alat untuk mencapai tujuan tersebut, dan kematian dijadikan pengingat agar selalu siap menghadapi Allah. Pesan ini mendorong manusia untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.