Ketagihan HP dan Keterlambatan Waktu

Ketagihan HP dan Keterlambatan Waktu

Oleh : Y.A


Rina, seorang siswi kelas VIII di SMPN 5 Kota Bima, mulai merasakan perbedaan besar dalam hidupnya. Dulu, ia selalu semangat berangkat ke sekolah dan belajar dengan tekun. Namun belakangan ini, ia merasa waktu dihabiskan lebih banyak dengan ponsel pintar yang baru diberikan orangtuanya. Setiap malam, Rina tidak bisa berhenti membuka media sosial, bermain game, atau menonton video. Pagi harinya, ia merasa lelah dan malas pergi ke sekolah, seringkali terlambat atau bahkan tidak masuk sekolah sama sekali.


Suatu pagi, setelah Rina terlambat untuk ke sekolah untuk yang kesekian kalinya, Ibu Aisyah, gurunya di kelas, memanggilnya ke ruang guru. "Rina, ada yang ingin Ibu bicarakan denganmu. Kenapa belakangan ini kamu sering terlambat? Tidak seperti biasanya," tanya Ibu Aisyah dengan nada lembut, namun penuh perhatian.


Rina menundukkan kepala, merasa malu. "Ibu, saya… saya lebih sering main HP sampai malam. Jadi saya merasa lelah dan malas ke sekolah," jawab Rina dengan suara pelan.


Ibu Aisyah mengangguk pelan. "Rina, saya mengerti, ponsel memang bisa menjadi hiburan yang menyenangkan, tetapi itu bisa membuat kita kehilangan fokus. Kamu masih muda, waktu sekolahmu sangat berharga. Di masa depan, kamu akan sangat membutuhkan pengetahuan yang kamu pelajari sekarang. Kalau kamu terus begini, kamu akan tertinggal."


Rina mulai terdiam, merasa bahwa kata-kata Ibu Aisyah benar. Ibu Aisyah melanjutkan, "Cobalah untuk mengatur waktu dengan bijak. Gunakan ponselmu untuk hal-hal yang berguna, seperti belajar atau mencari informasi yang bermanfaat. Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan belajar hanya karena ponsel."


Rina mengangguk pelan. "Terima kasih, Ibu. Saya akan berusaha untuk lebih bijak mengatur waktu saya," katanya dengan penuh tekad.


Setelah percakapan itu, Rina mulai mencoba mengatur waktu dengan lebih baik. Ia membatasi waktu bermain ponsel dan lebih fokus pada pelajaran di sekolah. Meskipun awalnya sulit, perlahan-lahan Rina merasakan perubahan. Ia kembali semangat belajar, dan mulai menyadari bahwa waktu yang dihabiskan dengan bijak akan membawa hasil yang lebih baik di masa depan.