Menggali Potensi Muda: Siswa Kelas VIII Padukan Puisi dan Budaya Bima dalam Pembelajaran Kreatif

Suasana kelas VIII di SMP 5 Kota Bima Kota Bima tampak berbeda dari biasanya pada hari Rabu, 19 Februari. Para siswa tidak sedang berkutat dengan angka-angka atau rumus-rumus, melainkan asyik dengan pena dan kertas, mencoba merangkai kata-kata indah menjadi puisi.
Namun, yang membuat kegiatan ini istimewa adalah tema puisi yang mereka tulis. Bukan sekadar ungkapan perasaan atau pengalaman pribadi, tetapi juga ekspresi budaya Bima yang kaya dan beragam.
Di bawah bimbingan Ibu Husnul dan Ibu Endang, guru Bahasa Indonesia yang kreatif dan inovatif, para siswa diajak untuk menjelajahi berbagai aspek budaya Bima. Mulai dari sejarah kerajaan Bima, tradisi upacara adat, hingga keindahan seni tari dan musik tradisional.
"Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa," ujar Rara kelas VIII 2. "Puisi adalah media yang tepat untuk menyalurkan kreativitas dan imajinasi mereka, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah sendiri."
Para siswa pun menyambut antusias kegiatan ini. Mereka tidak hanya belajar menulis puisi, tetapi juga belajar menggali informasi, berpikir kritis, dan menghargai warisan budaya.
"Saya jadi lebih tahu banyak tentang Bima," kata Ismail, salah satu siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. "Ternyata, budaya kita keren banget, ya! Saya jadi bangga jadi orang Bima."
Hasilnya pun tidak mengecewakan. Berbagai puisi indah dan penuh makna lahir dari tangan-tangan muda ini. Ada yang menggambarkan keindahan alam Bima, ada yang bercerita tentang kehidupan masyarakatnya, ada pula yang mengangkat nilai-nilai luhur budaya Bima.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para guru lainnya untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa sejak dini.