Pertumbuhan Diri

Pergi ke sawah menanam padi
Padi tumbuh semakin tinggi
Janganlah engkau berbuat iri
Sifat malu hiasi diri.
Pantun ini menggunakan metafora sawah dan padi untuk menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan diri. "Pergi ke sawah menanam padi" melambangkan awal dari sebuah usaha atau perjalanan hidup. "Padi tumbuh semakin tinggi" menggambarkan peningkatan kualitas diri, pencapaian, atau kesuksesan yang diraih. Namun, pantun ini juga mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam perasaan iri atau dengki terhadap pencapaian orang lain.
"Janganlah engkau berbuat iri" adalah pesan inti dari pantun ini. Iri hati adalah perasaan negatif yang dapat merusak hubungan dan menghambat pertumbuhan pribadi. Pantun ini mengajarkan kita untuk fokus pada perkembangan diri sendiri dan menghargai pencapaian orang lain. Alih-alih merasa iri, kita sebaiknya belajar dari kesuksesan orang lain dan menggunakan inspirasi tersebut untuk meningkatkan diri kita sendiri.
"Sifat malu hiasi diri" adalah penutup yang indah dari pantun ini. Malu dalam konteks ini bukan berarti minder atau rendah diri, tetapi lebih kepada kesadaran diri dan pengendalian diri. Sifat malu yang dimaksud adalah rasa malu untuk berbuat buruk, seperti iri hati, sombong, atau merendahkan orang lain. Dengan memiliki sifat malu, kita akan lebih bijaksana dalam bertindak dan menjaga hubungan baik dengan sesama. (TM)