Menebar Kebaikan

Pantun ini menggunakan bunga mawar dan melati sebagai simbol keindahan dan keharuman. Kedua bunga tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal positif, seperti cinta, kebaikan, dan kesucian. Keharuman bunga di pagi hari juga melambangkan awal yang baru, semangat, dan optimisme. Dengan menyebutkan bunga-bunga ini di awal pantun, penulis ingin menciptakan suasana yang indah dan positif, serta menarik perhatian pembaca untuk pesan yang akan disampaikan.

Inti dari pantun ini terletak pada dua baris terakhir, yaitu "Berkata baik lemah lembut hati / Agar hidup tiada yang benci." Pesan ini menekankan pentingnya berbicara dengan baik dan bersikap lemah lembut. Kata-kata yang baik dan lemah lembut mencerminkan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Dengan berbicara dan bersikap seperti itu, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan menghindari permusuhan. Pantun ini mengajarkan bahwa kebaikan hati dan tutur kata yang sopan adalah kunci untuk hidup yang damai dan bahagia.

Secara keseluruhan, pantun ini mengajak kita untuk selalu menebarkan kebaikan dan keharuman dalam hidup, seperti halnya bunga mawar dan melati. Kebaikan tidak hanya tercermin dari perbuatan, tetapi juga dari perkataan dan sikap kita. Dengan menjaga hati dan tutur kata, kita dapat menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis, serta menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Pantun ini merupakan pengingat bahwa kebaikan adalah investasi terbaik untuk kebahagiaan dan kedamaian hidup.