Pujian

Ungkapan Imam Ghazali ini merupakan sebuah peringatan tentang bahaya ketergantungan pada pujian dan kecaman orang lain. Beliau menekankan bahwa hati kita tidak boleh mencari kesenangan dari pujian, karena hal itu akan membuat kita rentan terhadap kesedihan ketika menghadapi kecaman. Pujian dan kecaman adalah dua sisi mata uang yang sama, dan keduanya bersifat sementara serta tidak selalu mencerminkan kebenaran. Dengan demikian, ketergantungan pada keduanya hanya akan membawa ketidakstabilan emosional.
Pesan ini mengajak kita untuk membangun harga diri dan kebahagiaan yang bersumber dari dalam diri sendiri, bukan dari validasi eksternal. Ketika kita terlalu fokus pada apa yang orang lain pikirkan tentang kita, kita kehilangan kendali atas emosi dan kebahagiaan kita sendiri. Kita menjadi seperti layang-layang yang ditarik oleh angin, terombang-ambing oleh opini orang lain. Imam Ghazali mengingatkan kita untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan kita sendiri, serta tidak membiarkan diri kita terpengaruh oleh pujian atau kecaman yang tidak berdasar.
Pada akhirnya, ungkapan ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati dan kesadaran diri. Pujian sering kali menipu dan membuat kita merasa lebih baik daripada yang sebenarnya, sementara kecaman dapat membuat kita merasa terpuruk dan tidak berharga. Dengan menyadari bahwa baik pujian maupun kecaman bersifat sementara dan tidak selalu akurat, kita dapat menjaga keseimbangan emosi dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Imam Ghazali mengajak kita untuk mencari kebenaran dan kebahagiaan dalam diri kita sendiri, serta tidak membiarkan diri kita terombang-ambing oleh opini orang lain.