Rahasia di Balik Punggung

Rahasia di Balik Punggung
Oleh : End
Di sebuah ruangan terang dengan dinding polos, tiga wanita berdiri saling berhadapan. Lisa, wanita berambut pirang dengan sweater biru, memegang laptop di tangannya. Ekspresinya serius, menunjukkan bahwa percakapan ini bukan sekadar obrolan biasa.
“Jadi, semuanya sudah siap?” tanya Lisa, menatap tajam ke arah May, wanita bergaun merah muda di depannya.
May mengangguk pelan. “Tentu. Aku sudah mengatur semuanya sesuai rencana. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”
Namun, suasana terasa sedikit aneh. Di sisi kiri, seorang wanita lain, Rinea, berdiri membelakangi mereka. Rambutnya panjang menjuntai, dan tangannya tampak menggenggam sesuatu di belakang punggungnya.
Lisa melirik ke arahnya. “Rinea, kenapa kamu diam saja?”
Rinea tidak langsung menjawab. Ia menggenggam erat sesuatu di tangannya—sebatang bunga lili putih. Sejak tadi, ia ingin berbicara, ingin mengungkapkan sesuatu, tetapi ragu.
Sebenarnya, ia tahu sesuatu yang tidak diketahui Lisa dan May. Rencana yang mereka bicarakan tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Ada kesalahan yang bisa berakibat buruk, tetapi Rinea belum menemukan cara untuk mengatakannya.
May mulai merasa curiga. “Rinea, kau menyembunyikan sesuatu?” tanyanya, melipat tangan di dada.
Rinea menarik napas dalam. “Aaku… aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik,” katanya, akhirnya berbalik dan menunjukkan bunga lili di tangannya. “Aku membawakan ini sebagai simbol harapan… dan juga sebagai peringatan.”
Lisa dan May saling berpandangan, bingung. “Peringatan?” Lisa mengernyit.
Rinea menatap mereka dengan mata penuh arti. “Ada sesuatu yang tidak kalian sadari. Jika kita melanjutkan ini tanpa berpikir ulang, bisa jadi ada konsekuensi yang tidak kita inginkan.”
Lisa mulai merasa ada yang tidak beres. “Katakan saja, Rinea. Apa yang sebenarnya terjadi?”
Rinea menggenggam bunga lili itu erat. Ia tahu, dalam beberapa detik ke depan, rahasia yang selama ini ia simpan harus terungkap. Dan begitu ia mulai bicara, segalanya tidak akan sama lagi.
Bersambung......