Ketenangan Batin adalah Hasil Dari Penerimaan Diri

Pantun ini menggunakan metafora pohon jati dan mahoni yang tumbuh besar di tengah hutan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki karakter kuat dan mandiri. Pohon jati dan mahoni dikenal sebagai pohon yang kokoh dan tahan lama, melambangkan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup. "Tumbuh besar di tengah hutan" menunjukkan bahwa orang tersebut mampu bertahan dan berkembang dalam situasi yang sulit atau penuh tekanan.


Baris "Ikhlas hati juga berani" menekankan pentingnya memiliki hati yang tulus dan keberanian dalam menjalani kehidupan. Keikhlasan hati mencerminkan ketenangan batin dan kemampuan untuk menerima segala sesuatu dengan lapang dada. Keberanian menunjukkan sikap tegas dan tidak takut menghadapi rintangan. Kedua sifat ini adalah modal penting untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan.

Baris terakhir, "Hidup tenang tiada beban," adalah tujuan akhir dari memiliki karakter yang kuat, ikhlas, dan berani. Ketika seseorang memiliki kualitas-kualitas ini, mereka akan mampu menjalani hidup dengan lebih tenang dan tanpa beban pikiran. Ketenangan batin ini adalah hasil dari penerimaan diri, keberanian menghadapi tantangan, dan kemampuan untuk melepaskan beban emosional. Secara keseluruhan, pantun ini mengajarkan tentang pentingnya memiliki karakter yang kuat, hati yang ikhlas, dan keberanian untuk mencapai kehidupan yang tenang dan bahagia.