Memaafkan Kesalahan Orang Lain

"Orang yang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan lawannya, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya saat marah." (HR. Bukhari dan Muslim)


Hadis ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati tidak diukur dari kemampuan fisik atau menang dalam pertarungan, melainkan dari kemampuan seseorang mengendalikan emosinya, terutama saat marah. Menahan amarah adalah bentuk kedewasaan dan pengendalian diri yang tinggi, karena kemarahan yang tak terkendali sering menimbulkan kerusakan, baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bersikap sabar dan tidak mudah tersulut emosi. Orang yang mampu menahan amarah menunjukkan kekuatan jiwa dan kedalaman iman, karena ia lebih memilih kesabaran daripada melampiaskan amarahnya. Itulah bentuk kekuatan yang paling mulia di sisi Allah SWT.