Q.S fussilat 41: ayat 39
?Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran-nya) adalah engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila kamu turunkan hujan di atasnya niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati, sesungguhnya dia maha kuasa atas segala sesuatu (Q.S fussilat 41: ayat 39 )
Ayat ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan melalui fenomena alam. Bagian pertama menggambarkan kontras antara kondisi bumi yang awalnya kering dan tandus dengan perubahannya menjadi hidup dan subur setelah diturunkan hujan. Kondisi bumi yang mati dan tidak berdaya melambangkan ketergantungan mutlak makhluk hidup kepada rahmat dan kehendak Allah. Turunnya hujan menjadi simbol kehidupan baru, menunjukkan bagaimana Allah mampu mengubah keadaan yang paling tidak mungkin menjadi penuh harapan dan keberkahan. Proses ini memperlihatkan kekuasaan Allah dalam menghidupkan kembali sesuatu yang tampak mati, sebuah manifestasi dari kebesaran-Nya dalam mengatur alam semesta.
Lebih lanjut, ayat ini menghubungkan fenomena alam tersebut dengan kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Pernyataan "(Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati" adalah penegasan akan kebangkitan setelah kematian. Analogi antara menghidupkan bumi yang kering dengan menghidupkan orang mati memberikan pemahaman yang lebih konkret tentang kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Jika Allah mampu menghidupkan kembali tanah yang mati menjadi subur, maka menghidupkan kembali manusia setelah kematian adalah hal yang mudah bagi-Nya. Akhir ayat, "sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," menegaskan kembali bahwa tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Allah, termasuk menghidupkan kembali makhluk-Nya. Ayat ini mengandung pelajaran mendalam tentang kekuasaan Allah, ketergantungan makhluk kepada-Nya, dan kepastian akan adanya hari kebangkitan. (TM)