Semarak Pakaian Adat Warnai Upacara HARDIKNAS 2025 di SMPN 5 Kota Bima Gelora

Kita Bima, Spenlim_

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2 Mei 2025 di SMPN 5 Kota Bima Gelora berlangsung meriah dan penuh makna. Salah satu yang paling menarik perhatian dalam pelaksanaan upacara kali ini adalah kehadiran seluruh peserta dan petugas upacara yang mengenakan pakaian adat khas daerah Bima. Suasana upacara menjadi begitu istimewa dan penuh nuansa budaya lokal yang kental.

Para guru perempuan tampil anggun dengan balutan baju ASI, busana tradisional khas Bima yang sarat nilai filosofi dan keanggunan wanita Bima. Sementara itu, guru laki-laki tampak gagah mengenakan Sambolo (ikat kepala) dan Sanggentu Tembe Nggoli (sarung tenun khas Bima) yang mencerminkan kebanggaan terhadap identitas lokal dan kekuatan budaya.

Kepala SMPN 5 Kota Bima, Abdi, S.Pd., menyampaikan bahwa pemakaian pakaian adat dalam peringatan HARDIKNAS ini bukan hanya untuk menambah kemeriahan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan pendidikan karakter. “Kita ingin anak-anak melihat bahwa pendidikan tidak hanya soal pelajaran akademik, tetapi juga mencintai budaya sendiri. Ini adalah pembelajaran hidup yang penting,” ujarnya.

Upacara berlangsung di lapangan sekolah dengan penuh khidmat. Para petugas upacara seluruhnya adalah guru, dengan pemimpin upacara Muhajir, S.Pd., pembawa teks Pancasila Al Furkan, S.Pd., pembaca UUD Rosita, S.Pd., pembaca doa H. Mercon, S.Pd., MC oleh Nurjanah, S.Pd., dan dirigen oleh Sry Rahmi, S.Pd. Pengibar bendera dilakukan oleh enam guru yang juga mengenakan pakaian adat lengkap, menambah semangat dan keindahan upacara.

Tema yang diangkat tahun ini adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Dalam amanatnya, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pendidikan membutuhkan keterlibatan seluruh pihak mulai dari pemerintah, orang tua, masyarakat, hingga dunia usaha agar bisa melahirkan generasi yang kuat, bermoral, dan berbudaya.

Peringatan HARDIKNAS 2025 ini tidak hanya menjadi refleksi atas pentingnya pendidikan, tetapi juga momentum untuk menunjukkan bahwa kearifan lokal dan budaya daerah memiliki tempat penting dalam dunia pendidikan modern. Semangat mencintai budaya sendiri dan memajukan pendidikan pun menyatu dalam satu momen yang berkesan di SMPN 5 Kota Bima Gelora.