Peserta Didik SMPN 5 Kota Bima Mengikuti Webinar Literasi Digital
Kota Bima, Spenlim_
Sejumlah peserta didik SMPN 5 Kota Bima mengikuti Webinar Literasi Digital, Kamis (24/8/2023) di Aula Paruga Parenta Spenlim Gelora.
Webinar yang mengusung tema "Etika Pelajar di Dunia Digital” tersebut dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting sejak pukul 09.00 Wita, dengan menghadirkan Narasumber Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H. Supratman, M.Ap, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kota Bima, Muhammad Humaidin, M.Pd, influencer Inta Oceania, dan Moderator, Pingkan Maukar.
Webinar yang diselenggarakan secara gratis tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya etika di dunia digital kepada pelajar karena pelajar adalah pengguna media digital terbesar saat ini.
Kepala Dinas Dikpora, Drs. H. Supratman, M.Ap, menyatakan bahwa para pelajar harus mengetahui etika dalam penggunaan media sosial karena seringkali media sosial disalah gunakan sehingga dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak. "Ada banyak hal yang harus kita waspadai di dunia digital, seperti beredarnya hoaks, cyberbullying, ujaran kebencian hingga plagiarisme," ujarnya.
Muhammad Humaidin, M.Pd,. menghimbau kepada seluruh peserta Webinar agar bersikap bijak dalam menggunakan media sosial seperti menyebarkan konten-konten yang positif sehingga bisa menginspirasi banyak orang. "Tidak semua hal yang kita lihat di media sosial itu benar, oleh karena itu kita dituntut mampu memilih dan memilah, mana informasi yang kita butuhkan dan mana yang tidak, mana informasi yang benar dan mana yang palsu," jelasnya.
Webinar yang berlangsung selama sekitar dua jam tersebut diikuti dengan penuh perhatian oleh peserta didik Spenlim. "Dari kegiatan ini kami mendapat informasi yang cukup seputar dunia teknologi dan medsos sehingga lebih bijak dalam menggunakan medsos serta dapat informasi yang benar dan jauh dari hoax,” ujar salah satu peserta didik. (EN)