Badai dan Karang

Badai dan Karang

Oleh : S1


Ketika langit kelabu membentang,

Dan angin dingin menusuk tulang.

Saat jalan berliku, terjal dan panjang,

Beban di pundak terasa menghimpit, tak terbilang.

Air mata jatuh, membasahi pipi,

Harapan luntur, hati teriris sepi.

Terjatuh, terhempas, berkali-kali,

Bertanya pada diri, "Mampukah ini kulewati?"

Namun dengarlah, wahai jiwa yang lelah,

Di setiap luka ada hikmah tersembunyi.

Setiap retakan, setiap guncangan parah,

Bukan untuk hancur, namun untuk berdiri lagi.

Sebab badai tak datang tanpa pesan,

Ia mengikis yang rapuh, memperkuat yang teguh.

Seperti karang diterjang ombak lautan,

Semakin kokoh, tak gentar, tak lumpuh.

Hari-hari sulit, ia guru yang setia,

Mengajar sabar, menuntut gigih percaya.

Membentuk ketahanan, mengikis ragu dan duka,

Menemukan kekuatan, yang tersembunyi di dada.

Maka bangkitlah, dari puing-puing kemarin,

Dengan senyum di bibir, dan tatapan penuh yakin.

Karena yang pahit telah menanam benih,

Kini tumbuh tunas, kuat, takkan teralih.

Ya, hari-hari yang sulit adalah yang membuatmu lebih kuat,

Mengukir sejarah, mengukir martabat.

Menjadikan dirimu, permata yang bersinar sangat,

Tak tergoyahkan, teguh, dan hebat.