Pasca-Bimtek Deep Learning, Guru Spenlim Antusias Perdalam Penyusunan Modul Ajar

Kota Bima, Spenlim_

Semangat belajar dan berinovasi di kalangan guru SMP Negeri 5 Bima (Spenlim) semakin membara pasca-pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) "Pengenalan dan Implementasi Pembelajaran Deep Learning" pada Rabu (28/5) lalu. Setelah memahami esensi deep learning dalam pembelajaran, kini fokus para guru beralih pada implementasi praktisnya di kelas.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ibu Endang SW, Ketua Komunitas Belajar (Kombel) 5 Gelora Spenlim. "Usai mengikuti Bimtek kemarin, kami para guru jadi lebih paham tentang deep learning itu bagaimana. Tapi, sekarang hampir sebagian besar dari kami ingin sekali memperdalam tentang penyusunan Modul Ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis deep learning ini," ujar Ibu Endang.

Keinginan ini muncul setelah para guru menyadari bahwa pemahaman konsep saja tidak cukup. Mereka membutuhkan panduan konkret untuk menerjemahkan prinsip-prinsip deep learning — seperti pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan — ke dalam rancangan pembelajaran yang aplikatif dan efektif.

"Kami butuh contoh atau lokakarya lebih lanjut tentang bagaimana sih cara merancang aktivitas yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, bukan sekadar menghafal, dan bagaimana mengintegrasikan konsep ke dunia nyata dalam RPP kami," tambah salah satu guru yang hadir dalam Bimtek.

Antusiasme ini menunjukkan bahwa Bimtek sebelumnya berhasil membangkitkan rasa ingin tahu dan komitmen guru Spenlim untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Diharapkan, pihak sekolah atau dinas terkait dapat memfasilitasi kebutuhan ini melalui pelatihan lanjutan atau pendampingan, sehingga konsep deep learning dapat benar-benar terwujud dalam setiap Modul Ajar dan RPP di Spenlim.


Bima, NTB – Semangat belajar dan berinovasi di kalangan guru SMP Negeri 5 Bima (Spenlim) semakin membara pasca-pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) "Pengenalan dan Implementasi Pembelajaran Deep Learning" pada Rabu (28/5) lalu. Setelah memahami esensi deep learning dalam pembelajaran, kini fokus para guru beralih pada implementasi praktisnya di kelas.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ibu Endang SW, Ketua Komunitas Belajar (Kombel) 5 Gelora Spenlim. "Usai mengikuti Bimtek kemarin, kami para guru jadi lebih paham tentang deep learning itu bagaimana. Tapi, sekarang hampir sebagian besar dari kami ingin sekali memperdalam tentang penyusunan Modul Ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis deep learning ini," ujar Ibu Endang.

Keinginan ini muncul setelah para guru menyadari bahwa pemahaman konsep saja tidak cukup. Mereka membutuhkan panduan konkret untuk menerjemahkan prinsip-prinsip deep learning — seperti pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan — ke dalam rancangan pembelajaran yang aplikatif dan efektif.

"Kami butuh contoh atau lokakarya lebih lanjut tentang bagaimana sih cara merancang aktivitas yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, bukan sekadar menghafal, dan bagaimana mengintegrasikan konsep ke dunia nyata dalam RPP kami," tambah salah satu guru yang hadir dalam Bimtek.

Antusiasme ini menunjukkan bahwa Bimtek sebelumnya berhasil membangkitkan rasa ingin tahu dan komitmen guru Spenlim untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Diharapkan, pihak sekolah atau dinas terkait dapat memfasilitasi kebutuhan ini melalui pelatihan lanjutan atau pendampingan, sehingga konsep deep learning dapat benar-benar terwujud dalam setiap Modul Ajar dan RPP di Spenlim.