Pohon Tua dan Empat Musim

Pohon Tua dan Empat Musim

By : Timed Spenlim 

Di sebuah taman kota yang asri di Bima, berdiri sebuah pohon tua yang sangat besar. Batangnya kokoh, akarnya menancap dalam, dan dahannya menjulang tinggi. Sejak puluhan tahun, pohon itu menjadi saksi bisu setiap pergantian waktu. Orang-orang menyebutnya 'Pohon Kebijaksanaan'.

Musim kemarau tiba, membawa terik matahari yang menyengat. Tanah di sekitar pohon retak, daun-daunnya mulai mengering dan berguguran. Banyak pohon lain di sekitarnya tampak layu, beberapa bahkan mati karena tak kuat menahan panas. Namun, Pohon Kebijaksanaan tetap tegak. Ia tidak melawan kemarau. Sebaliknya, ia mengurangi kebutuhannya, menghemat setiap tetes air, dan membiarkan daun-daunnya yang tua pergi, demi melindungi intinya. Ia tahu, ini adalah bagian dari siklus.

Tak lama kemudian, musim hujan datang, membawa angin kencang dan badai. Hujan deras mengguyur tanpa henti, membanjiri sebagian area taman. Dahan-dahan pohon lain patah, beberapa bahkan tumbang. Tapi Pohon Kebijaksanaan, dengan akarnya yang dalam dan batangnya yang lentur, menari mengikuti angin. Ia membiarkan dirinya bergoyang, tidak berusaha menahan kekuatan badai. Ia tahu, dengan beradaptasi, ia akan selamat.

Ketika musim semi tiba, taman kembali hijau. Pohon Kebijaksanaan adalah yang pertama menumbuhkan tunas-tunas baru. Daun-daunnya kembali lebat, lebih hijau, dan lebih segar dari sebelumnya. Burung-burung bersarang di dahannya, dan anak-anak bermain di bawah rindangnya. Ia memancarkan kehidupan baru yang luar biasa, hasil dari adaptasinya melewati masa sulit.

Dan saat musim panas menjelang, dengan bunga-bunga mekar di sekelilingnya, Pohon Kebijaksanaan menjadi tempat berteduh favorit. Ia memberikan keteduhan dan kedamaian. Ia mengajarkan, bahwa perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Bahwa terkadang kita harus melepaskan apa yang lama, beradaptasi dengan kondisi baru, untuk kemudian tumbuh kembali dengan lebih kuat dan indah.

Pohon itu tidak pernah mengeluh tentang panas, tidak pernah takut pada badai. Ia hanya menerima setiap musim dengan lapang dada, dan setiap kali, ia menemukan cara baru untuk bersemi. Itu adalah pelajaran paling berharga dari Pohon Kebijaksanaan: kekuatan sejati terletak pada kemampuan kita untuk beradaptasi dan menemukan keindahan di setiap perubahan yang datang.