Pasrah dan Ikhlas

Anak kancil berlari lincah,
Masuk ke hutan mencari makan.
Hidup ini haruslah pasrah,
Terima takdir dengan keikhlasan.
Makna Pantun :
Pantun di atas membawa pesan tentang pentingnya sikap pasrah dan ikhlas dalam menghadapi segala ketentuan hidup. Baris pertama dan kedua ("Anak kancil berlari lincah, Masuk ke hutan mencari makan") adalah sampiran yang tidak berhubungan langsung dengan isi, namun menciptakan rima dan irama. Inti dari pantun ini terletak pada baris ketiga dan keempat: "Hidup ini haruslah pasrah, Terima takdir dengan keikhlasan."
Makna mendalam dari bait ini adalah ajakan untuk tidak melawan atau meratapi apa yang telah terjadi atau apa yang kita miliki saat ini. Menerima keadaan apa adanya bukan berarti menyerah tanpa usaha, melainkan sebuah penerimaan lapang dada terhadap kenyataan yang ada setelah kita berusaha semampu kita, atau terhadap hal-hal yang memang di luar kendali kita. Keikhlasan di sini berarti menerima dengan hati yang bersih, tanpa dendam, penyesalan, atau keberatan yang berlarut-larut.
Sikap ini akan membawa ketenangan jiwa dan membebaskan kita dari beban kekecewaan atau kemarahan. Dengan menerima takdir dan keadaan dengan ikhlas, kita dapat fokus pada apa yang bisa kita lakukan saat ini dan di masa depan, tanpa terbebani oleh masa lalu atau hal-hal yang tidak bisa diubah. Ini adalah kunci menuju kehidupan yang lebih damai dan bahagia.