Menemukan Kebenaran Jiwa
"Cermin tak pernah berbohong, tapi ia hanya menunjukkan yang permukaan. Jiwa yang melihatlah yang menemukan kebenaran."
Makna: Kata mutiara ini membedakan antara realitas objektif yang dangkal dan kebenaran yang lebih dalam yang memerlukan introspeksi dan pemahaman batin. Cermin hanya memantulkan apa yang terlihat secara fisik. Ia menunjukkan wajah, pakaian, atau penampilan luar kita. Namun, ia tidak bisa menunjukkan karakter, niat, atau kedalaman jiwa kita.
"Jiwa yang melihatlah yang menemukan kebenaran" berarti bahwa untuk benar-benar memahami diri sendiri dan orang lain, kita harus melihat melampaui permukaan. Kita perlu menggunakan intuisi, empati, dan refleksi batin untuk mengungkap kebenaran yang lebih mendalam tentang siapa kita sebenarnya dan apa yang benar-benar penting, yang tidak bisa ditangkap oleh mata telanjang atau pantulan cermin.