Kepala Sekolah Menamai P-5 "PAKO" Dalam Bahasa Bima
Kepala Sekolah terus berbenah dalam Peningkatan Pembelajaran di era IKM dengan Program Unggulan ABG PEDULI (Anak Berkarya Gelora Perduli Lingkungan). Program tersebut dicetus sejak beliau ditempatkan mulai 20 Pebruari 2023. Gagasan program tersebut melihat potensi dan daya dukung sekolah yang rindang serta asri. Sisi rindang dan asri sangatlah sejuk baik di musim hujan maupun kemarau. Namun di musim kemarau dampaknya adalah gugurnya daun sehingga mengalami kewalahan pagi penjaga dan cleaning servis sekolah.
Berdasarkan hal tersebut di atas kepala sekolah memprogramkan ABG PEDULI untuk membantu dan meminimalisir kewalahan yang dihadapi oleh cleaning servis. Hal lain yang mendasar Kepsek harus menggerakkan Warga Sekolah bersama anak-anak melalui pembelajaran yang berdeferensiasi pada Kurikulum Merdeka.
Seiring dengan kelas 7 telah diterapkan IKM, Kepsek merencanakan melalui rapat P5 dengan guru-guru yang mengajar di kelas 7 untuk melaksanakan P-5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan yakni membuat Pupuk Kompos.
Pupuk Kompos yang dibuah bersumber limbah yakni limbah dedaunan yang kering dicampur dengan nasi basi dan air sisa cuci beras yang telah difermentasi dengan menyimpan kurang lebih 7 hari sampai 10 hari ke atas.
Proses pembelajaran itulah yang diharapkan oleh Kepsek untuk diajarkan pada anak-anak bahwa limbah itu harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan kita pintanya.
Pada momen selesai P5 Sabtu 14 Oktober 2023 berdiskusi dengan bapak ibu guru bahwa produk P-5 Pupuk Kompos ini kita harus ambil nama dari bahasa Bima yakni mohon dicari kata kerja yang dimulai dengan huruf "P". Spontan ibu guru bernama Kusni menyatakan kata "PAKO". Dari kolaborasi tersebut Kepsek membuka referensi dan menamai P-5 "PAKO" dengan akronim "Pupuk Alami Kompos". Arti dari kata PAKO dalam bahasa Bima "Panen" dengan Kalimat seperti "Bune ai PAKO fare Ita Dae"? (Kapan panen padi Dae?). Dasar itulah Kepsek Abdi menamai dengan bahasa Bima agar kearifan lokal Bima tetap kita lestarikan. (AS).