Sepatu Roda yang Lecet
Sepatu Roda yang Lecet
Risa sangat menyayangi sepatu roda barunya. Sepatu itu berwarna pink dengan roda yang bisa menyala. Ia berjanji akan menjaganya agar tidak lecet. Saat teman-temannya mengajak bermain sepatu roda di taman, Risa merasa ragu. Ia takut sepatunya kotor dan lecet. Ia lebih memilih untuk duduk di bangku dan melihat teman-temannya bermain.
Salah satu temannya, Dita, mendekat. "Kenapa kamu tidak ikut main, Ris?" tanyanya. Risa menjelaskan alasannya. Dita tersenyum dan berkata, "Sepatu roda itu dibuat untuk dipakai, bukan hanya untuk dipandangi. Kalau cuma dipandang, kamu tidak akan pernah tahu rasanya meluncur cepat." Kata-kata Dita membuat Risa berpikir. Ia sadar, kesenangan bermain lebih penting dari sepatu yang sempurna.
Risa akhirnya memutuskan untuk ikut bermain. Ia meluncur dengan hati-hati. Meskipun ia beberapa kali terjatuh dan sepatunya sedikit lecet, ia merasa sangat bahagia. Ia tertawa, bersemangat, dan melupakan kekhawatirannya. Risa belajar bahwa barang berharga bukanlah yang selalu sempurna, tapi yang bisa memberikan kenangan indah. (*5)