SMPN 5 Kota Bima memulai hari Kamis, 4 September, dengan pemandangan berbeda. Seluruh siswa dan guru wali berkumpul di lapangan sekolah, bukan untuk upacara, melainkan untuk melaksanakan kegiatan rutin mingguan: KALISU (Kamis Literasi Siswa Unggul). Dengan membawa buku bacaan non-pelajaran, para siswa tampak antusias membenamkan diri dalam dunia kata.

Di bawah sinar matahari pagi, setiap sudut lapangan menjadi perpustakaan terbuka. Gerakan literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan kesadaran literasi sejak dini. Menurut Ibu Suhada, S.Pd., salah satu guru wali, kegiatan ini sangat efektif. "Ini cara kami menumbuhkan minat baca dan melatih kedisiplinan anak-anak. Buku adalah jendela dunia, dan kami ingin mereka terbiasa membukanya," ujar Ibu Suhada.

Manfaat dari KALISU tidak hanya dirasakan oleh para guru, tetapi juga oleh siswa. Faris, salah satu siswa kelas VII, mengungkapkan pengalamannya. "Awalnya saya kira bakal membosankan, tapi ternyata seru. Saya jadi tahu banyak cerita dan ilmu dari buku-buku yang tidak ada di pelajaran sekolah," kata Arya dengan wajah ceria.

Menurut Faris, kegiatan ini memberinya kesempatan untuk membaca buku fiksi dan non-fiksi yang disukainya, yang jarang ia lakukan di rumah. "KALISU bikin saya ketagihan baca. Sekarang saya jadi lebih sering ke perpustakaan untuk cari buku-buku baru," tambahnya. Pengakuan dari siswa seperti Faris membuktikan bahwa inisiatif SMPN 5 Kota Bima ini berhasil mengubah pandangan membaca dari sebuah kewajiban menjadi kegiatan yang penuh manfaat dan menyenangkan.