"Ubah kata 'harus' menjadi 'pilih'."

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa tertekan oleh kata "harus"—saya harus bekerja, saya harus belajar, saya harus membereskan ini. Perasaan "harus" ini memicu perlawanan dan beban, membuat kita merasa tidak berdaya dan seperti korban keadaan. Motivasi ini mengajak kita untuk mengganti diksi tersebut dengan kata "pilih" atau "memilih".

Dengan mengganti "harus" menjadi "saya memilih untuk bekerja," kita mengambil alih kendali mental atas situasi. Hal ini mengubah tugas dari kewajiban yang dipaksakan menjadi tindakan yang dilakukan atas kesadaran dan kehendak bebas kita sendiri, bahkan ketika itu sulit. Pergeseran ini mengembalikan rasa pemberdayaan diri dan mengubah pekerjaan menjadi langkah yang disengaja menuju tujuan yang kita inginkan.