Kopi Pagi dan Sepotong Harapan

Kopi Pagi dan Sepotong Harapan

Oleh : S1


Di meja kayu, cangkir mengepul hangat,

Aroma pahit menemani sunyi singkat.

Jendela terbuka, menyambut cahaya pagi,

Sebuah jeda, sebelum hari kembali berlari.

Jadwal kerja, dering telepon, janji-janji,

Semua menanti dalam keramaian yang pasti.

Namun, dalam tegukan pertama yang kurasa,

Kutemukan lagi sepotong sederhana harapan.

Makna:

Puisi ini menggambarkan rutinitas awal hari dan peran kecil namun penting dari momen refleksi sebelum kesibukan dimulai. Cangkir kopi yang hangat dan suasana pagi yang tenang melambangkan 'jeda' yang sangat dibutuhkan di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.

"Sepotong sederhana harapan" yang ditemukan dalam tegukan kopi adalah metafora untuk energi, tujuan, dan perspektif positif yang kita butuhkan untuk memulai hari. Puisi ini mengajak kita untuk menyadari dan menghargai momen-momen kecil yang menenangkan, yang berfungsi sebagai pengisi ulang semangat sebelum kita menghadapi tuntutan dan tantangan dari "keramaian yang pasti" di dunia kerja dan sosial.