Panggung KALISU Diwarnai Semangat Pelestarian Budaya Lokal Bima: Puisi Mbojo dan Tari Tradisional Siap Memukau

Kota Bima, Spenlim– Gelombang antusiasme menyambut Panggung KALISU (Kamis Literasi Siswa Unggul) di SMPN 5 Kota Bima semakin meluas, kini merambah ke ranah pelestarian budaya daerah. Panggung yang diumumkan oleh Pembina KALISU, Bapak Nuril, pada Kamis (16/10) lalu, telah menarik perhatian siswa yang ingin menampilkan bakat literasi sekaligus memamerkan kekayaan tradisi Bima.

Di tengah kesibukan pendaftaran, muncul inisiatif unik dari siswa. Salah satu siswi Kelas VII, Julya, secara khusus mengajukan diri untuk membacakan puisi dalam Bahasa Mbojo (Bahasa Bima). Langkah Julya ini diapresiasi sebagai upaya mulia untuk melestarikan Nggahi Mbojo (Bahasa Bima) di kalangan generasi muda sekolah.

Tak hanya itu, semangat melestarikan tradisi juga terlihat dari sekelompok siswa yang ingin menampilkan tarian tradisional Bima. Tarian seperti Tari Lenggo, Tari Wura Bongi Monca, atau tarian kreasi Bima lainnya kemungkinan akan mengisi panggung. Hal ini menunjukkan bahwa literasi di SMPN 5 Kota Bima tidak hanya terbatas pada buku dan tulisan modern, melainkan juga mencakup literasi budaya dan tradisi lokal.

Kepala Sekolah berharap Panggung KALISU dapat menjadi perpaduan harmonis antara pengembangan kemampuan berbahasa dan kecintaan terhadap budaya daerah. "Kami bangga melihat siswa kami, seperti Julya, berani tampil membawakan puisi Mbojo. Ini membuktikan bahwa KALISU adalah wadah yang inklusif untuk segala bentuk ekspresi, sekaligus menanamkan rasa cinta dan bangga mereka terhadap identitas Dou Mbojo (Orang Bima)," tutupnya. Panggung KALISU pekan depan dipastikan akan menjadi pertunjukan yang kaya akan makna dan nilai budaya.