“Ketika hatimu bergetar karena takut kepada Allah, pada saat itulah ia sedang disirami dengan ketenangan yang hakiki.”

Makna:

Quotes ini menyoroti paradoks spiritual dalam Islam, di mana rasa takut yang dimaksud bukanlah ketakutan yang melumpuhkan, melainkan rasa hormat dan kesadaran mendalam akan keagungan serta pengawasan Allah. Ketakutan ini, yang dikenal sebagai khauf, mendorong seseorang untuk menjauhi maksiat dan bersegera dalam ketaatan. Getaran rasa takut ini adalah barometer keimanan, menandakan hati yang hidup dan sensitif terhadap perintah Tuhannya.

Seiring dengan meningkatnya rasa hormat (takut) kepada Allah, akan muncul ketenangan (sakinah) yang sejati. Ketenangan ini datang karena individu tersebut telah menempatkan kekhawatiran dan harapannya hanya pada Dzat yang Maha Kuasa. Ia sadar bahwa selama ia menjaga batasan-batasan Allah, maka Allah-lah yang akan menjaga dirinya, memberikan perlindungan dari kegelisahan dunia, dan mengganti kekhawatiran fana dengan kedamaian abadi.