Manajemen Waktu
Makan pagi lauknya ikan,
Ikan dimakan bersama nasi.
Waktu yang pergi tak dapat diulang,
Jangan ditunda segala janji.
Makna:
Pantun ini membahas dua nilai penting dalam etika sosial dan manajemen waktu sehari-hari: menghargai waktu dan menepati janji. Baris pertama (sampiran) berfungsi sebagai pengantar sederhana tentang rutinitas makan. Baris ketiga, "Waktu yang pergi tak dapat diulang," adalah inti dari nasihat, mengingatkan kita bahwa waktu adalah aset paling berharga dan terbatas, yang jika telah berlalu, tidak bisa ditarik kembali.
Oleh karena itu, pantun ini menyambungkan nilai waktu yang tak tergantikan dengan kewajiban moral untuk "Jangan ditunda segala janji." Menepati janji, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, adalah wujud kedisiplinan dan rasa hormat terhadap waktu. Pantun ini mendorong pembaca untuk bertindak segera, tidak menunda kewajiban, dan membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya dan menghargai setiap detik yang diberikan.