Senyap Sore di Balik Jendela
Senyap Sore di Balik Jendela
Oleh : S1
Jendela rumah membingkai senja jingga,
Debu hari luruh bersama angin sepi.
Kau cari bahagia di cakrawala kota,
Padahal ia terselip di cangkir kopi.
Di meja kayu, di tawa anak-anak yang riang,
Di buku lama yang lama tak tersentuh.
Bahagia bukan tujuan di ujung jalan yang panjang,
Namun ia adalah napas, yang kau lupakan sebelum jatuh.
Makna:
Puisi ini mengeksplorasi konsep kebahagiaan yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali, manusia secara keliru mencari kebahagiaan di tempat-tempat yang jauh dan spektakuler ("cakrawala kota"), mengabaikan hal-hal kecil di sekitar mereka. Puisi ini menyajikan kontras antara pencarian yang besar dengan kenyataan bahwa kebahagiaan sering kali hadir dalam bentuk yang sangat sederhana: secangkir kopi, tawa keluarga, atau momen tenang di rumah.
Baris terakhir puisi ini memberikan pesan filosofis yang mendalam: "Bahagia bukan tujuan di ujung jalan yang panjang." Artinya, kebahagiaan bukanlah hadiah yang akan diterima di masa depan setelah semua target tercapai, melainkan sebuah napas—suatu keadaan yang harus disadari dan dinikmati setiap saat. Puisi ini mendorong kita untuk menghentikan pencarian yang melelahkan dan mulai menghargai momen-momen kecil yang membentuk kekayaan sejati dalam hidup.