Harga Sebuah Jeda

Harga Sebuah Jeda

Oleh : L


Bukan mesin yang tak kenal lelah,

Bukan pula arca yang tegak kaku.

Kita adalah manusia, yang harus jeda,

Mengambil nafas, sebelum kembali melaju.

Izinkan sunyi singgah di telinga yang bising,

Izinkan mata terpejam dari layar yang terang.

Di sana, di ruang hening yang kau ciptakan,

Akan kau temukan kembali arah, setelah lelah berjuang.

Makna:

Puisi ini mengangkat tema pentingnya istirahat dan self-care di tengah hiruk pikuk kehidupan yang menuntut. Dengan menolak perbandingan manusia dengan "mesin" atau "arca," penyair menegaskan bahwa kelelahan adalah bagian alami dari kodrat manusia dan perlu diakui, bukan diabaikan. Jeda atau istirahat bukanlah tanda kelemahan, melainkan kebutuhan vital untuk mengisi ulang energi dan menjaga kesehatan mental.

"Harga Sebuah Jeda" terletak pada kemampuannya untuk mengembalikan kejelasan dan arah. Ketika kita mengizinkan "sunyi singgah" dan menjauhkan diri dari "layar yang terang," kita memberikan kesempatan bagi pikiran untuk beristirahat dan memulihkan fokus. Ruang hening yang diciptakan saat jeda berfungsi sebagai kompas batin, membantu kita meninjau kembali tujuan hidup dan menemukan kekuatan untuk kembali berjuang dengan tujuan yang lebih jelas dan semangat yang baru.