Penggunaan Perangkat IFP untuk Pembelajaran Interaktif di Spenlim

Senin (20/10), suasana di ruang Kepsek SMPN 5 Kota Bima (Spenlim) diwarnai diskusi ringan dan antusiasme terkait perangkat baru yang mereka terima, yaitu Interactive Flat Panel (IFP), bantuan dari pemerintah. IFP, yang merupakan layar sentuh interaktif berteknologi tinggi, diharapkan dapat menjadi game-changer dalam metode pengajaran.

Kepala Sekolah, Bapak Abdi, memimpin jalannya diskusi dengan nada penuh semangat, mendorong para guru untuk segera memanfaatkan fasilitas baru tersebut.

"Bapak dan Ibu guru sekalian, IFP ini adalah alat canggih yang luar biasa untuk membuat materi pelajaran kita jadi lebih hidup dan interaktif," ujar Pak Abdi. "Saya harap IFP ini tidak hanya menjadi pajangan. Gunakanlah! Manfaatkan fitur layar sentuhnya untuk membuat siswa lebih aktif, kolaboratif, dan betah belajar di kelas."

Diskusi kemudian berlanjut pada aspek teknis penggunaan. Sadar akan potensi kendala adaptasi teknologi, Pak Abdi segera menunjuk koordinator bantuan teknis.

"Untuk memastikan tidak ada hambatan dalam penggunaannya, saya minta Bapak dan Ibu guru untuk aktif berkomunikasi dengan Proktor sekolah kita, yaitu Pak Sunardin dan Pak Firman," tegasnya. "Mereka adalah kunci utama kita. Jika ada kendala saat login, instalasi aplikasi interaktif, atau bahkan sekadar cara mengoperasikannya, jangan ragu untuk langsung berkoordinasi dengan beliau berdua. Mari kita jadikan Spenlim pelopor pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital sepenuhnya!"

Para guru menyambut baik arahan tersebut, berjanji untuk segera mencoba mengintegrasikan IFP ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mereka, mulai dari menampilkan simulasi interaktif, membuat anotasi langsung pada materi pelajaran, hingga memanfaatkan fitur mirroring untuk menampilkan hasil kerja kelompok siswa di layar besar.