Panggung KALISU SMPN 5 Kota Bima: Perpaduan Alquran dan Kritik Sosial dalam Puisi, Wujudkan Literasi Berkarakter

KOTA BIMA, 23 Oktober 2025 – Panggung KALISU (Kamis Literasi Siswa Unggul) di Lapangan SMPN 5 Kota Bima kembali menjadi pusat perhatian pagi ini. Dalam durasi 30 menit, dari pukul 07.15 hingga 07.45 Wita, kegiatan yang diikuti seluruh siswa dan guru ini berlangsung "seru dan antusias," menampilkan keberagaman literasi.

Setelah mengawali acara dengan nuansa religi—melalui pembacaan ayat-ayat pendek, Surat Al Lahab oleh Amirullah Jhoti (IX1), Surah Al Humazah oleh Misbah (VIII1), dan Surat Hud oleh Julia Ramadani (VII2)—panggung bergeser ke ranah seni dan kritik sosial.

Nuradiba dari Kelas VII1 tampil dengan membaca puisi. Nuradiba membawakan puisi wajib lomba FTBI (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) tingkat Kota Bima yang berjudul "La Mone Ma Ndadi Wadu" karya Akhi Dirman Al Amin.

Puisi ini menggugah kesadaran dengan mengangkat tema lingkungan dan moralitas. Isinya menceritakan kisah seorang anak lelaki kampung yang sukses dan memiliki jabatan tinggi, namun ironisnya, ia menggunakan kekuasaannya untuk melakukan pembangunan dengan cara menebang pohon dan hutan secara berlebihan. Tindakan ini pada akhirnya berujung pada bencana alam, seperti banjir.

Penampilan Nuradiba tidak hanya memukau dari segi vokal, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan kuat tentang tanggung jawab terhadap alam. Keberagaman konten pada Panggung KALISU, mulai dari literasi Alquran yang menanamkan nilai ketauhidan dan sejarah, hingga literasi seni yang membawa pesan kritis lingkungan, menegaskan komitmen SMPN 5 Kota Bima dalam membentuk siswa yang unggul, berkarakter, dan peka terhadap isu sosial.