KOTA BIMA, 23 Oktober 2025 – Kegiatan Panggung KALISU (Kamis Literasi Siswa Unggul) di SMPN 5 Kota Bima kembali menyajikan keragaman talenta dan kekayaan budaya lokal. Dalam acara yang berlangsung "seru dan antusias" dari pukul 07.15 hingga 07.45 Wita ini, siswa menampilkan berbagai kreasi seni, termasuk pembacaan puisi yang menggugah.

Setelah sesi pembacaan puisi yang memukau, suasana panggung di Lapangan SMPN 5 Kota Bima berubah meriah dengan iringan musik tradisional. Sebuah kelompok siswi dari Kelas VII, yang terdiri dari Adiba, Indah, Sani, Julia, dan rekan-rekan, tampil membawakan tari kreasi tradisional Bima, "Doro Sangiang".

Tarian ini bukan sekadar gerak, melainkan sebuah narasi sejarah dan legenda lokal. Tari "Doro Sangiang" menceritakan kisah dahsyat letusan pertama Gunung Sangiang pada tahun 1912. Inti dari tarian ini berpusat pada legenda Doro (Gunung) Sangiang sebagai tempat bermukimnya seekor kuda legendaris yang seluruh tubuhnya diselimuti kilauan emas. Kuda sakti yang disinyalir milik Raja Sultan Abdul Kahir Sirajudin ini dipercaya dapat hilang dan muncul kembali ketika dibutuhkan.

Penampilan tari yang energik dan penuh makna ini menunjukkan keberhasilan Panggung KALISU sebagai wadah yang efektif untuk melestarikan dan memperkenalkan nilai-nilai budaya dan sejarah Bima kepada generasi muda sekolah. Partisipasi aktif seluruh siswa dan guru dalam kegiatan pagi ini menegaskan komitmen SMPN 5 Kota Bima dalam membentuk siswa yang unggul dan bangga akan identitas budayanya.