Ungkapan ini adalah panggilan untuk kejujuran dan kesadaran diri. "Pembodohan diri" mengacu pada tindakan menipu diri sendiri, menghindari kebenaran, atau menolak mengakui kesalahan dan kelemahan. Ini adalah mekanisme pertahanan yang sering kita gunakan untuk melindungi ego kita dari rasa sakit atau ketidaknyamanan. Namun, dalam jangka panjang, pembodohan diri hanya akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan pribadi kita.

Salah satu bentuk pembodohan diri yang umum adalah rasionalisasi. Kita sering mencari alasan atau pembenaran untuk tindakan atau keputusan kita, meskipun kita tahu bahwa itu salah atau tidak bijaksana. Kita mungkin menyalahkan orang lain, keadaan, atau faktor eksternal lainnya untuk menghindari tanggung jawab atas kesalahan kita sendiri. Bentuk lain dari pembodohan diri adalah penolakan. Kita mungkin menolak untuk mengakui masalah atau kelemahan yang jelas, atau berpura-pura bahwa masalah tersebut tidak ada.

Untuk menghindari pembodohan diri, kita perlu mengembangkan kesadaran diri yang kuat. Ini berarti jujur pada diri sendiri tentang pikiran, perasaan, dan tindakan kita. Kita perlu belajar untuk mengakui kesalahan dan kelemahan kita, dan bertanggung jawab atas tindakan kita. Kita juga perlu bersedia untuk menerima umpan balik dari orang lain, bahkan jika itu sulit untuk didengar. Dengan mengembangkan kesadaran diri dan kejujuran, kita dapat menghindari jebakan pembodohan diri dan menjalani hidup yang lebih autentik dan bermakna. (L)