Ayat tersebut dari Surah Al-Mu’minun (28) mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas keselamatan yang diberikan-Nya dari orang-orang yang zalim. Makna ini dapat diuraikan dalam tiga paragraf sebagai berikut:

1. Rasa Syukur atas Keselamatan: Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah atas perlindungan dan keselamatan yang diberikan-Nya. Keselamatan dari orang-orang zalim adalah nikmat yang besar, karena kezaliman seringkali membawa penderitaan dan ketidakadilan. Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa hanya Allah yang mampu memberikan perlindungan sejati dari segala bentuk kejahatan.

2. Pengingat akan Kekuasaan Allah: Ayat ini juga mengingatkan kita akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Dia-lah yang memiliki kemampuan untuk menyelamatkan hamba-Nya dari segala marabahaya, termasuk dari kezaliman manusia. Ini mengajarkan kita untuk selalu bergantung dan memohon pertolongan hanya kepada Allah, karena Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

3. Pelajaran tentang Kezaliman: Ayat ini memberikan pelajaran tentang bahaya kezaliman dan pentingnya menjauhi sifat-sifat zalim. Kezaliman tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga membawa pelakunya kepada kehancuran. Dengan memahami ini, kita diingatkan untuk selalu berbuat adil dan menjauhi segala bentuk kezaliman dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan merenungkan ayat ini, kita diharapkan dapat meningkatkan rasa syukur, ketakwaan, dan keadilan dalam hidup kita.