"Kesempurnaan itu membosankan. Keindahan ada pada ketidaksempurnaan."

Makna: Kutipan ini menantang obsesi kita terhadap kesempurnaan dan mengajarkan kita untuk menghargai ketidaksempurnaan sebagai sumber keindahan dan keunikan. Dalam banyak aspek hidup, kita sering tertekan untuk mencapai standar yang tidak realistis.

Namun, dalam seni, alam, dan bahkan manusia, seringkali celah, ketidaksimetrisan, atau kekuranganlah yang memberikan karakter, keaslian, dan daya tarik yang mendalam. Kesempurnaan yang terlalu mutlak bisa terasa dingin atau tidak alami.

Ini adalah ajakan untuk merangkul ketidaksempurnaan diri sendiri dan orang lain. Berhenti mengejar kesempurnaan yang tidak mungkin dan mulailah menghargai keunikan Anda. Karena justru dalam ketidaksempurnaan itulah Anda dan dunia menemukan keindahan sejati.