"Berhentilah menunggu hal-hal terjadi. Pergi dan buatlah itu terjadi."

Makna: Kutipan ini adalah seruan untuk bertindak dan mengambil inisiatif. Seringkali, kita terjebak dalam pasif, menunggu kesempatan datang sendiri, menunggu kondisi sempurna, atau menunggu orang lain untuk memulai.

Namun, impian dan tujuan tidak akan terwujud dengan sendirinya. Mereka membutuhkan aksi yang disengaja dan konsisten. Kutipan ini mendorong kita untuk menjadi proaktif, mengambil kendali, dan menciptakan peluang sendiri daripada sekadar menunggu.

Ini adalah ajakan untuk menjadi pencipta takdir kita, bukan sekadar penonton. Jangan biarkan hidup berlalu begitu saja karena Anda terlalu sibuk menunggu. Bangkitlah, buat rencana, dan mulailah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan apa yang Anda inginkan.